Sabtu, 08 November 2008
Profile Kepala Madrasah Yang Ideal
A. Kepemimpinan
Sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, pola kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Kepala sekolah adalah penanggungjawab tunggal yang bertanggungjawab di lingkungan sekolahnya. Untuk itu, kepala sekolah sebagai pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
Menurut para ahli tipe dasar kepemimpinan, adalah (a) otoriter, (b) demokrasi, dan (c) Laissez-faire. Kemudian dari ketiga dasar kepemimpinan itu timbul tipe kepemimpinan lain, misalnya tipe instruktif, konsultatif, partisipatif dan delegatif.
Kepemimpinan itu situasional, artinya suatu tipe kepemimpinan dapat efektif untuk situasi tertentu dan kurang efektif untuk situasi yang lain.
Tipe kepemimpinan yang paling cocok adalah yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Kepemimpinan Pancasila menuntut agar kita bertindak seperti apa yang telah di ucapkan oleh " Ki Hajar Dewantara " yaitu : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
1. Ing Ngarso Sung Tulodo, artinya kepala sekolah sebagai pemimpin yang berdiri tegak di paling depan harus memberikan contoh atau teladan kepada semua bawahannya, contohnya :
· Cara berpakaian yang rapi,
· Kehadiran kepala sekolah harus lebih awal dari guru dan staf lainnya,
· Memiliki wibawa yang tinggi,
· Menguasai permasalahan yang menyangkut bidangnya,
· Memilik rasa tanggungjawab yang tinggi,
· Penuh dedikasi,
· Aktif dan kreatif.
2. Ing Madyo Mangun Karso, artinya profil kepala sekolah yang ideal apabila berada di tengah-tengah lingkungan tugasnya harus bijaksana, contohnya :
a. Mampu memberikan motivasi terhadap guru maupun personil lainnya agar mencintai profesinya,
b. Kepala sekolah harus mampu membantu dan menunjukkan masalah-masalah pekerjaan apabila ada guru dan staf mendapat kesulitan.
c. Kepala sekolah menyalahkan atau mencari-cari kesalahan guru atau staf, tapi sebagai kepala sekolah harus membantu memecahkan masalah tersebut.
d. Sebagai pimpinan, kepala sekolah haraus dapat menciptakan suasana yang menyenagkan sehingga guru dan personil lainnya bekerja dengan suasana aman, tidak meras tertekan.
e. Sebagai pimpinan hendaknya memperhatikan kesejahteraan bawahannya.
3. Tut Wuri Handayani, artinya kepala sekolah hendaknya memberikan kebebasan kepada bawahannya untuk bertindak aktif dan kreatif dalam menjalanklan tugasnya, contohnya :
- Mampu menjabarkan tugas-tugas sebagai guru dan sebagai pegawai/staf.
- Untuk wakil kepala sekolah, staf pimpinan diberikan kesempatan menjabarkan kebijaksanaan kepala sekolah yang telah tertuang dalam program kerja sekolah.
- Administrasi sekolah yang dikelola oleh kepegawaian/tata usaha, agar dijabarkan sesuai kebutuhan sekolah. Kepala sekolah mengikuti kemudian mengarahkan apabila terjadi kesalahan penapsiran atau terjadi penyimpangan-penyimpangan dari apa yang telah ditetapkan.
Karena kepala sekolah merupakan central atau fokus segala sesuatu, maka seorang pemimpin harus mengetahui dan mampu menjabar- kan administrasi sekolah secara umum, administrasi kesiswaan, dan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam usaha pengelolaan sekolah sebagai suatu sistem.
Kepala sekolah sebagai pemimpin unit kerja dalam suatu lembaga pendidikan, merupakan ujung tombak dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Oleh karena itu kita beranggapan bahwa keberadaan kepala sekolah pada suatu sekolah harus memenuhi kriteria/persyaratan yang diperlukan. Selain kepemimpinan dan kemampuan nya kita juga dapat melihat dari wibawa yang melekat pada diri kepala sekolah itu sendiri.
Kepala sekolah dikatakan berwibawa, apabila di dalam melaksana-
Wibawa kepala sekolah akan terpancar dalam bentuk sikap pribadi yang baik yang timbul karena adanya dorongan keinginan iuintuk berbuat baik, rasa memiliki akan tugasnya, dedikasi yang tinggi dan bekerja dengan sabar, tekun dan penuh keyakinan.
Pengetahuan yang didukung oleh latar belakang pendidikan yang relevan dengan tugas kepemimpinan sebagai kepala sekolah yang sesuai akan turut membentuk wibawa kepala sekolah. Pengetahuan danpengalaman yang dimiliki kepala sekolah akan turur mewarnai kewibawaan kepala sekolah.
Keterampilan kepala sekolah yang diwujudkan oleh daya kreatifitas dalam menghadapi berbagai masalah dan cepat dalam mengambil kesimpulan atau keputusan juga akan mendukung kepal sekolah menjadi berwibawa.
Oleh karena itu dapatlah kita simpulkan bahwa wibawa kepala sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan, dan ketermpilan yang dimilkinya.
Perilaku kepala sekolah yang membentuk wibawanya dapat dilihat dari sejauh mana penghayatan dan pengamalannya yang dikehendaki dalam butir-butir Pancasila.
Dalam hal ini dapat dilihat diantara perilaku kepala sekolah sebagai berikut :
1. Dalam Pengamalan Sila I
· Meyakini kebenaran agama yang dianutnya.
· Melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh agama yang dianutnya.
· Menghormati orang lain yang berbeda agama, dan sebagainya.
2. Dalam Pengamalan Sila II
· Mendorong guru dan siswa agar memilik rasa kesetiakawanan sosial.
· Berkunjung ke rumah guru, pegawai, siswa dan orang tua siswa dalam kegiatan suka maupun duka.
· Membantu meringankan biaya sekolah bagi siswa yang kurang mampu.
3. Dalam Pengamalan Sila III
· Mendorong guru dan siswa untuk memamfaatkan alam sekitar dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
· Mendorong siswa dan guru untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
· Memamfatkan hasil karya siswa di sekolah.
4. Dalam Pengamalan Sila IV
· Dalam rapat selalu mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
· Dalam rapat atau di luar rapat selalu mengemukakan pendapat dengan jelas dan tenang.
· Dalam setiap mengambil keputusan selalu mempertimbangkan pendapat dan saran orang lain.
5. Dalam Pengamalan Sila V
· Bersikap adil dan bijaksana terhadap setiap guru, pegawai dan siswa.
· Merasa bersalah apabila meninggalkan tugas tanpa alasan yang tepat.
· Memberikan pujian atau penghargaan kepada guru dan siswa yang berprestasi.
a. Berbudi pekerti yang luhur.
Hal ini dapat dilihat dari perilakunya sebagai berikut :
- Mengucapkan dan menjawab salam apabila bertemu dengan guru, pegawai dan siswa.
- Ramah dan rendah hati sesama kepala sekolah, guru, dan siswa.
- Selalu berbicara benar dihadapan guru, pegawai dan siswa.
b. Disiplin
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Sering datang ke sekolah tepat waktu.
- Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan.
- Menyusun dan melaksanakan program sesuai dengan petunjuk yang berlaku.
c. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Selalu menepati janji.
- Bertanggung jawab resiko perbuatannya.
- Membuat laporan atas kegiatannya.
d. Percaya Diri
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Selalu mawas diri.
- Suka bertukar pengalaman dengan sesama kepala sekolah, guru atau orang lain.
- Selalu berusaha mencari jualan keluar dalam pemecahan kesulitan dalam tugasnya.
e. Mandiri
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugasnya.
- Selalu percaya atas kemampuan diri sendiri.
- Selalu mengerjakan sendiri tugas-tugas yang harus dikerjakan sendiri.
f. Tekun
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Selalu bekerja keras sampai tuntas.
- Berusaha dengan berbagai cara dalam peningkatan pengelolaan sekolah.
- Tidak cepat putus asa dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam bekerja.
g. Teliti
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Selalu mengkaji dengan berbagai macam pertimbangan dalam mengambil keputusan.
- Dalam bertindak selalu mempertimbangkan resiko yang akan terjadi.
- Selalu mengecek kebenaran dari berbagai informasi yang diterimanya.
h. J u j u r
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Berkata apa adanya.
- Tidak pernah memfitnah orang lain.
- Selalu berusaha segala ucapan dan perbuatan dipercaya orang lain.
i. Sadar akan keterbatasan kemampuan diri.
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Suka menimba pengalaman dari sesama kepala sekolah, guru dan siswa.
- Suka bekerja sama dengan guru dan pegawai.
- Selalu sadar bahwa selaku manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna.
Dapat dilihat dari perilaku sebagai berikut :
- Tidak marah kalau dikeritik orang lain.
- Tidak mudah terpengaruh hasutan orang lain.
- Menerima teguran dari atasan dengan hati terbuka.
Senin, 03 November 2008
A. Tugas Kepala Madrasah
Kepala Madrasah sebagai orang yang dipercaya memimpin institusi terdepan berkewajiban melaksanakan semua kebijakan departemen dan mampu men- jabarkannya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Semua kegiatan yang ia lakukan harus berdasar kepada ketentuan yang berlaku.
Kepala Madrasah adalah pimpinan tertinggi di Madrasah. Pola kepemimpinannya akan berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan Madrasah. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern, kepemimpinan kepala Madrasah perlu mendapat perhatian serius.
B. Fungsi Kepala Madrasah
Di samping sebagai pemimpin, kepala Madrasah juga harus berfungsi sebagai manajer di Madrasah. Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Kepemimpinan akan menjiwai manajer dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi kepala Madrasah sering dirumuskan sebagai EMASLIM, yaitu Educator (pendidik), Manager, Administrator, Supervisor, Leader (pemimpin), Inovator (pencipta), dan Motivator (pendorong). Dalam melaksanakan ketujuh fungsi itulah kepemimpinan akan diterapkan. Dengan kata lain, kepemimpinan harus terpadu dalam melaksanakan ketujuh fungsi tersebut.
1. Kepala Madrasah sebagai educator.
Sebagai educator kepala Madrasah harus mampu membina, mendidik dan melatih semua guru dan personil sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dalam usaha memberikan tambahan pengetahuan keterampilan dan pengalaman maupun perubahan sikap yang lebih positif terhadap pelaksanaan tugas.
2. Kepala Madrasah sebagai Manager.
Sebagai manager kepala Madrasah harus mampu membagi habis semua tugas kepada guru dan personil sesuai tingkat pengetahuan dan kemampuan masing-masing. Kepala Madrasah mampu membimbing semua personil agar mampu melaksanakan tugas seoptimal mungkin secara efektif dan afisien.
Kepala Madrasah sanggup mengontrol jalannya pelaksanaan tugas sesuai fungsi dan program yang sudah direncanakan.
3. Kepala Madrasah sebagai Administrator.
Sebagai administrator kepala Madrasah harus mampu mendayagunakan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya sarana dan prasarana. Administrasi Madrasah yang dikelola oleh pegawai/tata usaha, agar dijabarkan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Kepala Madrasah sebagai Supervisor.
Sebagai supervisor kepala Madrasah harus memiliki pengetahuan, kemampuan, berpendidiukan dan berpengalaman serta mampu bertindak selaku mitra kerja dalam usaha membantu guru dan personil mengembangkan profesionalnya melalui kegiatan efektif.
5. Kepala Madrasah sebagai Leidership.
Sebagai leidership kepala Madrasah harus memilki sifat kepemimpinan sehingga mampu memimpin guru, maupun personil lainnya. Kepemimpin- an kepala Madrasah sangat berpengaruh terhadap terwujudnya apa yang menjadi tujuan Madrasah.
6. Kepala Madrasah sebagai Inovator.
Sebagai inovator kepala Madrasah harus mampu mencipta atau membuat gagasan-gagasan baru yang dapat memudahkan pencapaian tujuan Madrasah.
Sebagai pimpinan kepala Madrasah harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga guru maupun personil lainnya dapat bekerja dengan suasana aman, merasa tidak ditekan.
7. Kepala Madrasah sebagai Motivator।
Sebagai motivator kepala Madrasah mampu memberikan motivasi terhadap guru atau personil agar mencintai terhadap profesinya। Kepala Madrasah mampu memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan rajin ke Madrasah sehingga siswa lebih berprestasi। Kepala Madrasah selaku pemimpin harus selalu membangkitkan semangat seluruh komponen untuk mengajukan gagasan serta mendorong dan mendukung setiap personil untuk berkarya।